29.7.24

Istilah Bunga sering kita dengar dalam masalah simpan pinjam. Bunga adalah jasa dari simpanan atau pinjaman yang dibayarkan pada akhir suatu jangka waktu yang ditentukan atas persetujuan bersama. Bunga biasanya dibayarkan pada akhir jangka waktu tertentu, misalnya tahunan, setengah tahunan, kuartalan atau bulanan.

Suku bunga atau tingkat bunga adalah perbandingan antara bunga yang dikenakan dengan uang pokok dalam jangka waktu tertentu. Suku bunga dinytakan dalam persentase (%). Misalnya, seorang pedagang meminjam uang di Bank sebesar Rp1.000.000,00 dengan perjanjian bahwa uang tersebut harus dikembalikan dalam jangka waktu satu tahun dengan uang pengembalian Rp.1.200.000,00. Maka, uang sebesar Rp1.000.000,00 disebut Modal atau Uang pokok, sedangkan kelebihannya Rp200.000,00 disebut bunga atau jasa.

Berikut ini kami sampaikan video pembelajaran matematika keuangan terkait menentukan modal/investasi/pinjaman dengan sistem Bunga Majemuk.



Untuk memperdalam tentang menentukan modal/investasi/pinjaman dengan sistem Bunga Majemuk bisa dipelajari melalui video berikut :


Semoga bermanfaat.

BUNGA MAJEMUK (Matematika Keuangan)

Istilah Bunga sering kita dengar dalam masalah simpan pinjam. Bunga adalah jasa dari simpanan atau pinjaman yang dibayarkan pada akhir suatu jangka waktu yang ditentukan atas persetujuan bersama. Bunga biasanya dibayarkan pada akhir jangka waktu tertentu, misalnya tahunan, setengah tahunan, kuartalan atau bulanan.

Suku bunga atau tingkat bunga adalah perbandingan antara bunga yang dikenakan dengan uang pokok dalam jangka waktu tertentu. Suku bunga dinytakan dalam persentase (%). Misalnya, seorang pedagang meminjam uang di Bank sebesar Rp1.000.000,00 dengan perjanjian bahwa uang tersebut harus dikembalikan dalam jangka waktu satu tahun dengan uang pengembalian Rp.1.200.000,00. Maka, uang sebesar Rp1.000.000,00 disebut Modal atau Uang pokok, sedangkan kelebihannya Rp200.000,00 disebut bunga atau jasa.

Berikut ini kami sampaikan video pembelajaran matematika keuangan terkait menentukan modal/investasi/pinjaman dengan sistem Bunga Majemuk.



Untuk memperdalam tentang menentukan modal/investasi/pinjaman dengan sistem Bunga Majemuk bisa dipelajari melalui video berikut :


Semoga bermanfaat.

24.7.24

            

        Istilah Bunga sering kita dengar dalam masalah simpan pinjam. Bunga adalah jasa dari simpanan atau pinjaman yang dibayarkan pada akhir suatu jangka waktu yang ditentukan atas persetujuan bersama. Bunga biasanya dibayarkan pada akhir jangka waktu tertentu, misalnya tahunan, setengah tahunan, kuartalan atau bulanan.

Suku bunga atau tingkat bunga adalah perbandingan antara bunga yang dikenakan dengan uang pokok dalam jangka waktu tertentu. Suku bunga dinytakan dalam persentase (%). Misalnya, seorang pedagang meminjam uang di Bank sebesar Rp1.000.000,00 dengan perjanjian bahwa uang tersebut harus dikembalikan dalam jangka waktu satu tahun dengan uang pengembalian Rp.1.200.000,00. Maka, uang sebesar Rp1.000.000,00 disebut Modal atau Uang pokok, sedangkan kelebihannya Rp200.000,00 disebut bunga atau jasa.

Berikut ini kami sampaikan video pembelajaran matematika keuangan terkait menentukan modal/investasi/pinjaman dengan sistem Bunga Tunggal.



Untuk memperdalam tentang menentukan modal/investasi/pinjaman dengan sistem Bunga Tunggal bisa dipelajari melalui video berikut :



BUNGA TUNGGAL (Matematika Keuangan)

            

        Istilah Bunga sering kita dengar dalam masalah simpan pinjam. Bunga adalah jasa dari simpanan atau pinjaman yang dibayarkan pada akhir suatu jangka waktu yang ditentukan atas persetujuan bersama. Bunga biasanya dibayarkan pada akhir jangka waktu tertentu, misalnya tahunan, setengah tahunan, kuartalan atau bulanan.

Suku bunga atau tingkat bunga adalah perbandingan antara bunga yang dikenakan dengan uang pokok dalam jangka waktu tertentu. Suku bunga dinytakan dalam persentase (%). Misalnya, seorang pedagang meminjam uang di Bank sebesar Rp1.000.000,00 dengan perjanjian bahwa uang tersebut harus dikembalikan dalam jangka waktu satu tahun dengan uang pengembalian Rp.1.200.000,00. Maka, uang sebesar Rp1.000.000,00 disebut Modal atau Uang pokok, sedangkan kelebihannya Rp200.000,00 disebut bunga atau jasa.

Berikut ini kami sampaikan video pembelajaran matematika keuangan terkait menentukan modal/investasi/pinjaman dengan sistem Bunga Tunggal.



Untuk memperdalam tentang menentukan modal/investasi/pinjaman dengan sistem Bunga Tunggal bisa dipelajari melalui video berikut :



11.5.24

Berikut ini kami berikan Contoh Soal UTBK - SNBT Pengetahuan Kuantitatif  Gelombang 1 Tahun 2024 disertai video pembahasannya. Pelaksanaan UTBK tahun 2024 gelombang I sudah dilaksanakan dari tanggal 30 April 2024 sampai dengan 7 Mei 2024. Sedangkan gelombang II akan dilaksanakan pada tanggal 14 - 20 Mei 2024. Soal -soal yang kami berikan disini merupakan review dari peserta UTBK gelombang I, dengan harapan dapat membantu mempersiapkan UTBK pada gelombang II. Semoga bermanfaat.

SOAL 1
Jarak vertikal sembarang titik  ke garis l : y = ax + b didefinisikan sebagai  .

Sebagai contoh, jarak vertikal titik A dan B ke garis l pada gambar diatas berturut – turut adalah 2 dan 3. Rata – rata jarak vertikal titik (0, – 4), (1, 3), dan (2, 4) ke garis m= 2x - 1 adalah ….
A. 0
B. 1
C. 2
D. 3
E. 6
Untuk kunci jawaban dan pembahasan silakan klik link dibawah ini : 

SOAL 2
Fungsi f dengan f(x) = 5- x untuk suatu bilangan real c memiliki invers   yang memenuhi . Berdasarkan informasi yang diberikan, manakah hubungan antara kuantitas P dan Q berikut yang benar ?
A. Kuantitas P lebih besar daripada Q
B. Kuantitas P lebih kecil daripada Q
C. Kuantitas P sama dengan Q
D. Tidak dapat ditentukan hubungan antara kuantitas P dan Q
Untuk kunci jawaban dan pembahasan silakan klik link dibawah ini : 

SOAL 3
Jajaran genjang PQRS memiliki luas 20. Titik T terletak pada QR sehingga ST tegak lurus terhadap QR. Jika (a, b) adalah koordinat S, nilai 2a + b adalah ….
A. 7
B. 8
C. 9
D. 10
E. 11
Untuk kunci jawaban dan pembahasan silakan klik link dibawah ini : 



SOAL SNBT - UTBK PENGETAHUAN KUANTITATIF Gelombang 1 Tahun 2024

Berikut ini kami berikan Contoh Soal UTBK - SNBT Pengetahuan Kuantitatif  Gelombang 1 Tahun 2024 disertai video pembahasannya. Pelaksanaan UTBK tahun 2024 gelombang I sudah dilaksanakan dari tanggal 30 April 2024 sampai dengan 7 Mei 2024. Sedangkan gelombang II akan dilaksanakan pada tanggal 14 - 20 Mei 2024. Soal -soal yang kami berikan disini merupakan review dari peserta UTBK gelombang I, dengan harapan dapat membantu mempersiapkan UTBK pada gelombang II. Semoga bermanfaat.

SOAL 1
Jarak vertikal sembarang titik  ke garis l : y = ax + b didefinisikan sebagai  .

Sebagai contoh, jarak vertikal titik A dan B ke garis l pada gambar diatas berturut – turut adalah 2 dan 3. Rata – rata jarak vertikal titik (0, – 4), (1, 3), dan (2, 4) ke garis m= 2x - 1 adalah ….
A. 0
B. 1
C. 2
D. 3
E. 6
Untuk kunci jawaban dan pembahasan silakan klik link dibawah ini : 

SOAL 2
Fungsi f dengan f(x) = 5- x untuk suatu bilangan real c memiliki invers   yang memenuhi . Berdasarkan informasi yang diberikan, manakah hubungan antara kuantitas P dan Q berikut yang benar ?
A. Kuantitas P lebih besar daripada Q
B. Kuantitas P lebih kecil daripada Q
C. Kuantitas P sama dengan Q
D. Tidak dapat ditentukan hubungan antara kuantitas P dan Q
Untuk kunci jawaban dan pembahasan silakan klik link dibawah ini : 

SOAL 3
Jajaran genjang PQRS memiliki luas 20. Titik T terletak pada QR sehingga ST tegak lurus terhadap QR. Jika (a, b) adalah koordinat S, nilai 2a + b adalah ….
A. 7
B. 8
C. 9
D. 10
E. 11
Untuk kunci jawaban dan pembahasan silakan klik link dibawah ini : 



6.5.24


Turunan merupakan topik utama dalam pembelajaran kalkulus diferensial. Oleh sebab itu, kalkulus diferensial merupakan istilah lain dari turunan. Karena turunan merupakan salah satu cabang diferensial kalkulus, maka sejarah perkembangannya juga berhubungan erat dengan perkembangan kalkulus. Konsep turunan dipikirkan pada saat yang bersamaan oleh Sir Isaac Newton (1642 – 1727), ahli matematika dan fisika bangsa Inggris dan Gottfried Wilhem Leibniz (1646 – 1716), ahli matematika bangsa Jerman. 

Selanjutnya untuk materi persamaan garis singgung pada suatu kurva, selengkapnya bisa dilihat dalam file PDF berikut.

Dalam Modul diatas, sistematika penulisan dan materi pokok sengaja kami buat sepraktis mungkin yang hanya berupa ringkasan materi serta kami lengkapi latihan-latihan soal beserta kunci jawaban sebagai bahan ukur siswa dalam menguasai materi. Latihan soal dalam modul ini kami sengaja mengambil soal-soal UN dan sebagian soal SNBT sehingga modul ini sangat cocok untuk bahan berlatih untuk lebih menguasai materi tersebut. 

Untuk mendownload silakan klik link : Persamaan Garis Singgung Pada Suatu Kurva

Jangan lupa untuk mengisi kolom komentar. Terima kasih.

PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PADA SUATU KURVA


Turunan merupakan topik utama dalam pembelajaran kalkulus diferensial. Oleh sebab itu, kalkulus diferensial merupakan istilah lain dari turunan. Karena turunan merupakan salah satu cabang diferensial kalkulus, maka sejarah perkembangannya juga berhubungan erat dengan perkembangan kalkulus. Konsep turunan dipikirkan pada saat yang bersamaan oleh Sir Isaac Newton (1642 – 1727), ahli matematika dan fisika bangsa Inggris dan Gottfried Wilhem Leibniz (1646 – 1716), ahli matematika bangsa Jerman. 

Selanjutnya untuk materi persamaan garis singgung pada suatu kurva, selengkapnya bisa dilihat dalam file PDF berikut.

Dalam Modul diatas, sistematika penulisan dan materi pokok sengaja kami buat sepraktis mungkin yang hanya berupa ringkasan materi serta kami lengkapi latihan-latihan soal beserta kunci jawaban sebagai bahan ukur siswa dalam menguasai materi. Latihan soal dalam modul ini kami sengaja mengambil soal-soal UN dan sebagian soal SNBT sehingga modul ini sangat cocok untuk bahan berlatih untuk lebih menguasai materi tersebut. 

Untuk mendownload silakan klik link : Persamaan Garis Singgung Pada Suatu Kurva

Jangan lupa untuk mengisi kolom komentar. Terima kasih.

2.5.24

 Pengukuran Penalaran Matematika

Pengukuran terhadap kemampuan penalaran matematika dilakukan mengombinasikan berapa aspek berupa konten, proses kognitif dan konteks. Konten ukur menyasar pada aspek substantif domain konstruk ukur yang relevan dengan materi-materi yang diujikan. Proses kognitif menekankan pada proses mental yang melibatkan aspek kognitif individu untuk mengatasi sebuah permasalahan. Di dalam kaitannya dengan kemampuan numerasi, identifikasi terhadap proses kognitif dalam sebuah pengukuran kemampuan numerik dapat juga dilihat sebagai sebuah upaya melakukan formalisasi proses ini. Artinya, proses kognitif sebenarnya muncul dalam setiap proses pemecahan masalah kuantitatif namun seringkali tidak dijelaskan secara eksplisit sebagai domain kemampuan yang dilaporkan secara formal menjadi sebuah skor. Konteks adalah sesuatu yang membatasi sebuah informasi berdasarkan beberapa aspek seperti ruang lingkup, jangkauan waktu atau bidang yang ditekankan. Konteks adalah sebuah elemen penting yang membuat informasi lebih spesifik sehingga mudah dipahami dan dijabarkan lebih rinci.

Konten Pengukuran Penalaran Matematika

Konten pengukuran penalaran matematika pada UTBK 2023 akan melibatkan empat domain ukur yaitu:
1. Bilangan 
2. Pengukuran dan geometri, 
3. Ketidakpastian dan data, 
4. Aljabar. 
Semua konten ini sesuai dengan framework asesmen melalui AKM sehingga proses pengukuran penalaran matematika sejalan dengan arah kebijakan saat ini. 

Berikut ini kami berikan contoh Soal Penalaran Matematika disertai pembahasannya, dengan harapan dapat membantu mempersiapkan SNBT/UTBK. 

DOWNLOAD SOAL PENALARAN MATEMATIKA DAN PEMBAHASANNYA (PAKET 5)

 Pengukuran Penalaran Matematika

Pengukuran terhadap kemampuan penalaran matematika dilakukan mengombinasikan berapa aspek berupa konten, proses kognitif dan konteks. Konten ukur menyasar pada aspek substantif domain konstruk ukur yang relevan dengan materi-materi yang diujikan. Proses kognitif menekankan pada proses mental yang melibatkan aspek kognitif individu untuk mengatasi sebuah permasalahan. Di dalam kaitannya dengan kemampuan numerasi, identifikasi terhadap proses kognitif dalam sebuah pengukuran kemampuan numerik dapat juga dilihat sebagai sebuah upaya melakukan formalisasi proses ini. Artinya, proses kognitif sebenarnya muncul dalam setiap proses pemecahan masalah kuantitatif namun seringkali tidak dijelaskan secara eksplisit sebagai domain kemampuan yang dilaporkan secara formal menjadi sebuah skor. Konteks adalah sesuatu yang membatasi sebuah informasi berdasarkan beberapa aspek seperti ruang lingkup, jangkauan waktu atau bidang yang ditekankan. Konteks adalah sebuah elemen penting yang membuat informasi lebih spesifik sehingga mudah dipahami dan dijabarkan lebih rinci.

Konten Pengukuran Penalaran Matematika

Konten pengukuran penalaran matematika pada UTBK 2023 akan melibatkan empat domain ukur yaitu:
1. Bilangan 
2. Pengukuran dan geometri, 
3. Ketidakpastian dan data, 
4. Aljabar. 
Semua konten ini sesuai dengan framework asesmen melalui AKM sehingga proses pengukuran penalaran matematika sejalan dengan arah kebijakan saat ini. 

Berikut ini kami berikan contoh Soal Penalaran Matematika disertai pembahasannya, dengan harapan dapat membantu mempersiapkan SNBT/UTBK. 

29.4.24

 Pengukuran Penalaran Matematika

Pengukuran terhadap kemampuan penalaran matematika dilakukan mengombinasikan berapa aspek berupa konten, proses kognitif dan konteks. Konten ukur menyasar pada aspek substantif domain konstruk ukur yang relevan dengan materi-materi yang diujikan. Proses kognitif menekankan pada proses mental yang melibatkan aspek kognitif individu untuk mengatasi sebuah permasalahan. Di dalam kaitannya dengan kemampuan numerasi, identifikasi terhadap proses kognitif dalam sebuah pengukuran kemampuan numerik dapat juga dilihat sebagai sebuah upaya melakukan formalisasi proses ini. Artinya, proses kognitif sebenarnya muncul dalam setiap proses pemecahan masalah kuantitatif namun seringkali tidak dijelaskan secara eksplisit sebagai domain kemampuan yang dilaporkan secara formal menjadi sebuah skor. Konteks adalah sesuatu yang membatasi sebuah informasi berdasarkan beberapa aspek seperti ruang lingkup, jangkauan waktu atau bidang yang ditekankan. Konteks adalah sebuah elemen penting yang membuat informasi lebih spesifik sehingga mudah dipahami dan dijabarkan lebih rinci.

Konten Pengukuran Penalaran Matematika

Konten pengukuran penalaran matematika pada UTBK 2023 akan melibatkan empat domain ukur yaitu:
1. Bilangan 
2. Pengukuran dan geometri, 
3. Ketidakpastian dan data, 
4. Aljabar. 
Semua konten ini sesuai dengan framework asesmen melalui AKM sehingga proses pengukuran penalaran matematika sejalan dengan arah kebijakan saat ini. 

Berikut ini kami berikan contoh Soal Penalaran Matematika disertai pembahasannya, dengan harapan dapat membantu mempersiapkan SNBT/UTBK. 


DOWNLOAD SOAL PENALARAN MATEMATIKA DAN PEMBAHASANNYA (PAKET 3)

 Pengukuran Penalaran Matematika

Pengukuran terhadap kemampuan penalaran matematika dilakukan mengombinasikan berapa aspek berupa konten, proses kognitif dan konteks. Konten ukur menyasar pada aspek substantif domain konstruk ukur yang relevan dengan materi-materi yang diujikan. Proses kognitif menekankan pada proses mental yang melibatkan aspek kognitif individu untuk mengatasi sebuah permasalahan. Di dalam kaitannya dengan kemampuan numerasi, identifikasi terhadap proses kognitif dalam sebuah pengukuran kemampuan numerik dapat juga dilihat sebagai sebuah upaya melakukan formalisasi proses ini. Artinya, proses kognitif sebenarnya muncul dalam setiap proses pemecahan masalah kuantitatif namun seringkali tidak dijelaskan secara eksplisit sebagai domain kemampuan yang dilaporkan secara formal menjadi sebuah skor. Konteks adalah sesuatu yang membatasi sebuah informasi berdasarkan beberapa aspek seperti ruang lingkup, jangkauan waktu atau bidang yang ditekankan. Konteks adalah sebuah elemen penting yang membuat informasi lebih spesifik sehingga mudah dipahami dan dijabarkan lebih rinci.

Konten Pengukuran Penalaran Matematika

Konten pengukuran penalaran matematika pada UTBK 2023 akan melibatkan empat domain ukur yaitu:
1. Bilangan 
2. Pengukuran dan geometri, 
3. Ketidakpastian dan data, 
4. Aljabar. 
Semua konten ini sesuai dengan framework asesmen melalui AKM sehingga proses pengukuran penalaran matematika sejalan dengan arah kebijakan saat ini. 

Berikut ini kami berikan contoh Soal Penalaran Matematika disertai pembahasannya, dengan harapan dapat membantu mempersiapkan SNBT/UTBK. 


 Pengukuran Penalaran Matematika

Pengukuran terhadap kemampuan penalaran matematika dilakukan mengombinasikan berapa aspek berupa konten, proses kognitif dan konteks. Konten ukur menyasar pada aspek substantif domain konstruk ukur yang relevan dengan materi-materi yang diujikan. Proses kognitif menekankan pada proses mental yang melibatkan aspek kognitif individu untuk mengatasi sebuah permasalahan. Di dalam kaitannya dengan kemampuan numerasi, identifikasi terhadap proses kognitif dalam sebuah pengukuran kemampuan numerik dapat juga dilihat sebagai sebuah upaya melakukan formalisasi proses ini. Artinya, proses kognitif sebenarnya muncul dalam setiap proses pemecahan masalah kuantitatif namun seringkali tidak dijelaskan secara eksplisit sebagai domain kemampuan yang dilaporkan secara formal menjadi sebuah skor. Konteks adalah sesuatu yang membatasi sebuah informasi berdasarkan beberapa aspek seperti ruang lingkup, jangkauan waktu atau bidang yang ditekankan. Konteks adalah sebuah elemen penting yang membuat informasi lebih spesifik sehingga mudah dipahami dan dijabarkan lebih rinci.

Konten Pengukuran Penalaran Matematika

Konten pengukuran penalaran matematika pada UTBK 2023 akan melibatkan empat domain ukur yaitu:
1. Bilangan 
2. Pengukuran dan geometri, 
3. Ketidakpastian dan data, 
4. Aljabar. 
Semua konten ini sesuai dengan framework asesmen melalui AKM sehingga proses pengukuran penalaran matematika sejalan dengan arah kebijakan saat ini. 

Berikut ini kami berikan contoh Soal Penalaran Matematika disertai pembahasannya, dengan harapan dapat membantu mempersiapkan SNBT/UTBK. 


DOWNLOAD SOAL PENALARAN MATEMATIKA DAN PEMBAHASANNYA (PAKET 4)

 Pengukuran Penalaran Matematika

Pengukuran terhadap kemampuan penalaran matematika dilakukan mengombinasikan berapa aspek berupa konten, proses kognitif dan konteks. Konten ukur menyasar pada aspek substantif domain konstruk ukur yang relevan dengan materi-materi yang diujikan. Proses kognitif menekankan pada proses mental yang melibatkan aspek kognitif individu untuk mengatasi sebuah permasalahan. Di dalam kaitannya dengan kemampuan numerasi, identifikasi terhadap proses kognitif dalam sebuah pengukuran kemampuan numerik dapat juga dilihat sebagai sebuah upaya melakukan formalisasi proses ini. Artinya, proses kognitif sebenarnya muncul dalam setiap proses pemecahan masalah kuantitatif namun seringkali tidak dijelaskan secara eksplisit sebagai domain kemampuan yang dilaporkan secara formal menjadi sebuah skor. Konteks adalah sesuatu yang membatasi sebuah informasi berdasarkan beberapa aspek seperti ruang lingkup, jangkauan waktu atau bidang yang ditekankan. Konteks adalah sebuah elemen penting yang membuat informasi lebih spesifik sehingga mudah dipahami dan dijabarkan lebih rinci.

Konten Pengukuran Penalaran Matematika

Konten pengukuran penalaran matematika pada UTBK 2023 akan melibatkan empat domain ukur yaitu:
1. Bilangan 
2. Pengukuran dan geometri, 
3. Ketidakpastian dan data, 
4. Aljabar. 
Semua konten ini sesuai dengan framework asesmen melalui AKM sehingga proses pengukuran penalaran matematika sejalan dengan arah kebijakan saat ini. 

Berikut ini kami berikan contoh Soal Penalaran Matematika disertai pembahasannya, dengan harapan dapat membantu mempersiapkan SNBT/UTBK. 


21.4.24

Komponen Kemampuan Penalaran Umum dalam TPS menguji kemampuan seseorang untuk secara terarah dan terkendali menggunakan prosedur-prosedur untuk memecahkan masalah-masalah baru yang tidak dapat diselesaikan hanya dengan menggunakan kebiasaan-kebiasaan yang sudah dipelajari sebelumnya. Kemampuan yang diujikan mencakup:

1. Kemampuan memecahkan masalah-masalah baru yang belum pernah dihadapi sebelumnya.
2. Kemampuan bernalar secara abstrak yang tidak semata-mata merupakan hasil dari pembelajaran sebelumnya

Pengujian dilakukan untuk menilai bagaimana seseorang dapat berpikir secara induktif, deduktif, serta bagaimana seseorang dapat bernalar dengan menggunakan angka-angka yang disebut sebagai kemampuan penalaran kuantitatif.
Yang dimaksudkan dengan kemampuan berpikir secara induktif adalah kemampuan untuk mengamati fakta-fakta atau kejadian-kejadian untuk menemukan prinsip-prinsip atau aturan-aturan yang mendasarinya. Yang dimaksudkan dengan kemampuan berpikir secara deduktif adalah kemampuan seseorang untuk bernalar secara logis dengan menggunakan premis-premis dan prinsip-prinsip yang telah diketahui sebelumnya. Sedangkan yang dimaksudkan dengan kemampuan berpikir melalui penggunaan angka adalah kemampuan berpikir yang melibatkan kuantitas, hubungan matematika sederhana, yang melibatkan penggunaan operator aritmetika dasar seperti penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
(sumber : http://framework-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id/)

Berikut ini kami berikan Soal Pengetahuan Kuantitatif disertai PEMBAHASANNYA, dengan harapan dapat membantu Mempersiapkan UTBK. 

Bisa juga download melalui link dibawah :


BACA JUGA :



Terima kasih sudah berkunjung di blog kami. Semoga bermanfaat.

DOWNLOAD SOAL PENGETAHUAN KUANTITATIF DAN PEMBAHASANNYA (Paket 3)

Komponen Kemampuan Penalaran Umum dalam TPS menguji kemampuan seseorang untuk secara terarah dan terkendali menggunakan prosedur-prosedur untuk memecahkan masalah-masalah baru yang tidak dapat diselesaikan hanya dengan menggunakan kebiasaan-kebiasaan yang sudah dipelajari sebelumnya. Kemampuan yang diujikan mencakup:

1. Kemampuan memecahkan masalah-masalah baru yang belum pernah dihadapi sebelumnya.
2. Kemampuan bernalar secara abstrak yang tidak semata-mata merupakan hasil dari pembelajaran sebelumnya

Pengujian dilakukan untuk menilai bagaimana seseorang dapat berpikir secara induktif, deduktif, serta bagaimana seseorang dapat bernalar dengan menggunakan angka-angka yang disebut sebagai kemampuan penalaran kuantitatif.
Yang dimaksudkan dengan kemampuan berpikir secara induktif adalah kemampuan untuk mengamati fakta-fakta atau kejadian-kejadian untuk menemukan prinsip-prinsip atau aturan-aturan yang mendasarinya. Yang dimaksudkan dengan kemampuan berpikir secara deduktif adalah kemampuan seseorang untuk bernalar secara logis dengan menggunakan premis-premis dan prinsip-prinsip yang telah diketahui sebelumnya. Sedangkan yang dimaksudkan dengan kemampuan berpikir melalui penggunaan angka adalah kemampuan berpikir yang melibatkan kuantitas, hubungan matematika sederhana, yang melibatkan penggunaan operator aritmetika dasar seperti penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
(sumber : http://framework-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id/)

Berikut ini kami berikan Soal Pengetahuan Kuantitatif disertai PEMBAHASANNYA, dengan harapan dapat membantu Mempersiapkan UTBK. 

Bisa juga download melalui link dibawah :


BACA JUGA :



Terima kasih sudah berkunjung di blog kami. Semoga bermanfaat.

20.4.24

 Pengukuran Penalaran Matematika

Pengukuran terhadap kemampuan penalaran matematika dilakukan mengombinasikan berapa aspek berupa konten, proses kognitif dan konteks. Konten ukur menyasar pada aspek substantif domain konstruk ukur yang relevan dengan materi-materi yang diujikan. Proses kognitif menekankan pada proses mental yang melibatkan aspek kognitif individu untuk mengatasi sebuah permasalahan. Di dalam kaitannya dengan kemampuan numerasi, identifikasi terhadap proses kognitif dalam sebuah pengukuran kemampuan numerik dapat juga dilihat sebagai sebuah upaya melakukan formalisasi proses ini. Artinya, proses kognitif sebenarnya muncul dalam setiap proses pemecahan masalah kuantitatif namun seringkali tidak dijelaskan secara eksplisit sebagai domain kemampuan yang dilaporkan secara formal menjadi sebuah skor. Konteks adalah sesuatu yang membatasi sebuah informasi berdasarkan beberapa aspek seperti ruang lingkup, jangkauan waktu atau bidang yang ditekankan. Konteks adalah sebuah elemen penting yang membuat informasi lebih spesifik sehingga mudah dipahami dan dijabarkan lebih rinci.

Konten Pengukuran Penalaran Matematika

Konten pengukuran penalaran matematika pada UTBK 2023 akan melibatkan empat domain ukur yaitu:
1. Bilangan 
2. Pengukuran dan geometri, 
3. Ketidakpastian dan data, 
4. Aljabar. 
Semua konten ini sesuai dengan framework asesmen melalui AKM sehingga proses pengukuran penalaran matematika sejalan dengan arah kebijakan saat ini. 

Berikut ini kami berikan contoh Soal Penalaran Matematika disertai pembahasannya, dengan harapan dapat membantu mempersiapkan SNBT/UTBK. 

Atau bisa download Soal Penalaran Matematika dan pembahasannya melalui Link berikut :

DOWNLOAD SOAL PENALARAN MATEMATIKA DAN PEMBAHASANNYA (PAKET 7)

 Pengukuran Penalaran Matematika

Pengukuran terhadap kemampuan penalaran matematika dilakukan mengombinasikan berapa aspek berupa konten, proses kognitif dan konteks. Konten ukur menyasar pada aspek substantif domain konstruk ukur yang relevan dengan materi-materi yang diujikan. Proses kognitif menekankan pada proses mental yang melibatkan aspek kognitif individu untuk mengatasi sebuah permasalahan. Di dalam kaitannya dengan kemampuan numerasi, identifikasi terhadap proses kognitif dalam sebuah pengukuran kemampuan numerik dapat juga dilihat sebagai sebuah upaya melakukan formalisasi proses ini. Artinya, proses kognitif sebenarnya muncul dalam setiap proses pemecahan masalah kuantitatif namun seringkali tidak dijelaskan secara eksplisit sebagai domain kemampuan yang dilaporkan secara formal menjadi sebuah skor. Konteks adalah sesuatu yang membatasi sebuah informasi berdasarkan beberapa aspek seperti ruang lingkup, jangkauan waktu atau bidang yang ditekankan. Konteks adalah sebuah elemen penting yang membuat informasi lebih spesifik sehingga mudah dipahami dan dijabarkan lebih rinci.

Konten Pengukuran Penalaran Matematika

Konten pengukuran penalaran matematika pada UTBK 2023 akan melibatkan empat domain ukur yaitu:
1. Bilangan 
2. Pengukuran dan geometri, 
3. Ketidakpastian dan data, 
4. Aljabar. 
Semua konten ini sesuai dengan framework asesmen melalui AKM sehingga proses pengukuran penalaran matematika sejalan dengan arah kebijakan saat ini. 

Berikut ini kami berikan contoh Soal Penalaran Matematika disertai pembahasannya, dengan harapan dapat membantu mempersiapkan SNBT/UTBK. 

Atau bisa download Soal Penalaran Matematika dan pembahasannya melalui Link berikut :

Pengukuran Penalaran Matematika

Pengukuran terhadap kemampuan penalaran matematika dilakukan mengombinasikan berapa aspek berupa konten, proses kognitif dan konteks. Konten ukur menyasar pada aspek substantif domain konstruk ukur yang relevan dengan materi-materi yang diujikan. Proses kognitif menekankan pada proses mental yang melibatkan aspek kognitif individu untuk mengatasi sebuah permasalahan. Di dalam kaitannya dengan kemampuan numerasi, identifikasi terhadap proses kognitif dalam sebuah pengukuran kemampuan numerik dapat juga dilihat sebagai sebuah upaya melakukan formalisasi proses ini. Artinya, proses kognitif sebenarnya muncul dalam setiap proses pemecahan masalah kuantitatif namun seringkali tidak dijelaskan secara eksplisit sebagai domain kemampuan yang dilaporkan secara formal menjadi sebuah skor. Konteks adalah sesuatu yang membatasi sebuah informasi berdasarkan beberapa aspek seperti ruang lingkup, jangkauan waktu atau bidang yang ditekankan. Konteks adalah sebuah elemen penting yang membuat informasi lebih spesifik sehingga mudah dipahami dan dijabarkan lebih rinci.

Konten Pengukuran Penalaran Matematika

Konten pengukuran penalaran matematika pada UTBK 2023 akan melibatkan empat domain ukur yaitu:
1. Bilangan 
2. Pengukuran dan geometri, 
3. Ketidakpastian dan data, 
4. Aljabar. 
Semua konten ini sesuai dengan framework asesmen melalui AKM sehingga proses pengukuran penalaran matematika sejalan dengan arah kebijakan saat ini. 

Berikut ini kami berikan contoh Soal Penalaran Matematika disertai pembahasannya, dengan harapan dapat membantu mempersiapkan SNBT/UTBK. 

Atau bisa download Soal Penalaran Matematika dan pembahasannya melalui Link berikut :

DOWNLOAD SOAL PENALARAN MATEMATIKA DAN PEMBAHASANNYA (PAKET 6)

Pengukuran Penalaran Matematika

Pengukuran terhadap kemampuan penalaran matematika dilakukan mengombinasikan berapa aspek berupa konten, proses kognitif dan konteks. Konten ukur menyasar pada aspek substantif domain konstruk ukur yang relevan dengan materi-materi yang diujikan. Proses kognitif menekankan pada proses mental yang melibatkan aspek kognitif individu untuk mengatasi sebuah permasalahan. Di dalam kaitannya dengan kemampuan numerasi, identifikasi terhadap proses kognitif dalam sebuah pengukuran kemampuan numerik dapat juga dilihat sebagai sebuah upaya melakukan formalisasi proses ini. Artinya, proses kognitif sebenarnya muncul dalam setiap proses pemecahan masalah kuantitatif namun seringkali tidak dijelaskan secara eksplisit sebagai domain kemampuan yang dilaporkan secara formal menjadi sebuah skor. Konteks adalah sesuatu yang membatasi sebuah informasi berdasarkan beberapa aspek seperti ruang lingkup, jangkauan waktu atau bidang yang ditekankan. Konteks adalah sebuah elemen penting yang membuat informasi lebih spesifik sehingga mudah dipahami dan dijabarkan lebih rinci.

Konten Pengukuran Penalaran Matematika

Konten pengukuran penalaran matematika pada UTBK 2023 akan melibatkan empat domain ukur yaitu:
1. Bilangan 
2. Pengukuran dan geometri, 
3. Ketidakpastian dan data, 
4. Aljabar. 
Semua konten ini sesuai dengan framework asesmen melalui AKM sehingga proses pengukuran penalaran matematika sejalan dengan arah kebijakan saat ini. 

Berikut ini kami berikan contoh Soal Penalaran Matematika disertai pembahasannya, dengan harapan dapat membantu mempersiapkan SNBT/UTBK. 

Atau bisa download Soal Penalaran Matematika dan pembahasannya melalui Link berikut :

Komponen Kemampuan Penalaran Umum dalam TPS menguji kemampuan seseorang untuk secara terarah dan terkendali menggunakan prosedur-prosedur untuk memecahkan masalah-masalah baru yang tidak dapat diselesaikan hanya dengan menggunakan kebiasaan-kebiasaan yang sudah dipelajari sebelumnya. Kemampuan yang diujikan mencakup:

1. Kemampuan memecahkan masalah-masalah baru yang belum pernah dihadapi sebelumnya
2. Kemampuan bernalar secara abstrak yang tidak semata-mata merupakan hasil dari pembelajaran sebelumnya

Pengujian dilakukan untuk menilai bagaimana seseorang dapat berpikir secara induktif, deduktif, serta bagaimana seseorang dapat bernalar dengan menggunakan angka-angka yang disebut sebagai kemampuan penalaran kuantitatif.
Yang dimaksudkan dengan kemampuan berpikir secara induktif adalah kemampuan untuk mengamati fakta-fakta atau kejadian-kejadian untuk menemukan prinsip-prinsip atau aturan-aturan yang mendasarinya. Yang dimaksudkan dengan kemampuan berpikir secara deduktif adalah kemampuan seseorang untuk bernalar secara logis dengan menggunakan premis-premis dan prinsip-prinsip yang telah diketahui sebelumnya. Sedangkan yang dimaksudkan dengan kemampuan berpikir melalui penggunaan angka adalah kemampuan berpikir yang melibatkan kuantitas, hubungan matematika sederhana, yang melibatkan penggunaan operator aritmetika dasar seperti penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
(sumber : http://framework-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id/)

Berikut ini kami berikan Soal Pengetahuan Kuantitatif disertai PEMBAHASANNYA, dengan harapan dapat membantu Mempersiapkan UTBK. 


Bisa juga download melalui link dibawah :


BACA JUGA :



Terima kasih sudah berkunjung di blog kami. Semoga bermanfaat.

DOWNLOAD SOAL PENGETAHUAN KUANTITATIF DAN PEMBAHASANNYA (Paket 2)

Komponen Kemampuan Penalaran Umum dalam TPS menguji kemampuan seseorang untuk secara terarah dan terkendali menggunakan prosedur-prosedur untuk memecahkan masalah-masalah baru yang tidak dapat diselesaikan hanya dengan menggunakan kebiasaan-kebiasaan yang sudah dipelajari sebelumnya. Kemampuan yang diujikan mencakup:

1. Kemampuan memecahkan masalah-masalah baru yang belum pernah dihadapi sebelumnya
2. Kemampuan bernalar secara abstrak yang tidak semata-mata merupakan hasil dari pembelajaran sebelumnya

Pengujian dilakukan untuk menilai bagaimana seseorang dapat berpikir secara induktif, deduktif, serta bagaimana seseorang dapat bernalar dengan menggunakan angka-angka yang disebut sebagai kemampuan penalaran kuantitatif.
Yang dimaksudkan dengan kemampuan berpikir secara induktif adalah kemampuan untuk mengamati fakta-fakta atau kejadian-kejadian untuk menemukan prinsip-prinsip atau aturan-aturan yang mendasarinya. Yang dimaksudkan dengan kemampuan berpikir secara deduktif adalah kemampuan seseorang untuk bernalar secara logis dengan menggunakan premis-premis dan prinsip-prinsip yang telah diketahui sebelumnya. Sedangkan yang dimaksudkan dengan kemampuan berpikir melalui penggunaan angka adalah kemampuan berpikir yang melibatkan kuantitas, hubungan matematika sederhana, yang melibatkan penggunaan operator aritmetika dasar seperti penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
(sumber : http://framework-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id/)

Berikut ini kami berikan Soal Pengetahuan Kuantitatif disertai PEMBAHASANNYA, dengan harapan dapat membantu Mempersiapkan UTBK. 


Bisa juga download melalui link dibawah :


BACA JUGA :



Terima kasih sudah berkunjung di blog kami. Semoga bermanfaat.

Komponen Kemampuan Penalaran Umum dalam TPS menguji kemampuan seseorang untuk secara terarah dan terkendali menggunakan prosedur-prosedur untuk memecahkan masalah-masalah baru yang tidak dapat diselesaikan hanya dengan menggunakan kebiasaan-kebiasaan yang sudah dipelajari sebelumnya. Kemampuan yang diujikan mencakup:

1. Kemampuan memecahkan masalah-masalah baru yang belum pernah dihadapi sebelumnya
2. Kemampuan bernalar secara abstrak yang tidak semata-mata merupakan hasil dari pembelajaran sebelumnya.

Pengujian dilakukan untuk menilai bagaimana seseorang dapat berpikir secara induktif, deduktif, serta bagaimana seseorang dapat bernalar dengan menggunakan angka-angka yang disebut sebagai kemampuan penalaran kuantitatif.
Yang dimaksudkan dengan kemampuan berpikir secara induktif adalah kemampuan untuk mengamati fakta-fakta atau kejadian-kejadian untuk menemukan prinsip-prinsip atau aturan-aturan yang mendasarinya. Yang dimaksudkan dengan kemampuan berpikir secara deduktif adalah kemampuan seseorang untuk bernalar secara logis dengan menggunakan premis-premis dan prinsip-prinsip yang telah diketahui sebelumnya. Sedangkan yang dimaksudkan dengan kemampuan berpikir melalui penggunaan angka adalah kemampuan berpikir yang melibatkan kuantitas, hubungan matematika sederhana, yang melibatkan penggunaan operator aritmetika dasar seperti penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
(sumber : http://framework-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id/)

Berikut ini kami berikan Soal Pengetahuan Kuantitatif disertai PEMBAHASANNYA, dengan harapan dapat membantu mempersiapkan UTBK. 


Bisa juga download melalui link dibawah ini :

BACA JUGA 

Terima kasih, Semoga bermanfaat.

DOWNLOAD SOAL PENGETAHUAN KUANTITATIF DAN PEMBAHASANNYA (PAKET 1)

Komponen Kemampuan Penalaran Umum dalam TPS menguji kemampuan seseorang untuk secara terarah dan terkendali menggunakan prosedur-prosedur untuk memecahkan masalah-masalah baru yang tidak dapat diselesaikan hanya dengan menggunakan kebiasaan-kebiasaan yang sudah dipelajari sebelumnya. Kemampuan yang diujikan mencakup:

1. Kemampuan memecahkan masalah-masalah baru yang belum pernah dihadapi sebelumnya
2. Kemampuan bernalar secara abstrak yang tidak semata-mata merupakan hasil dari pembelajaran sebelumnya.

Pengujian dilakukan untuk menilai bagaimana seseorang dapat berpikir secara induktif, deduktif, serta bagaimana seseorang dapat bernalar dengan menggunakan angka-angka yang disebut sebagai kemampuan penalaran kuantitatif.
Yang dimaksudkan dengan kemampuan berpikir secara induktif adalah kemampuan untuk mengamati fakta-fakta atau kejadian-kejadian untuk menemukan prinsip-prinsip atau aturan-aturan yang mendasarinya. Yang dimaksudkan dengan kemampuan berpikir secara deduktif adalah kemampuan seseorang untuk bernalar secara logis dengan menggunakan premis-premis dan prinsip-prinsip yang telah diketahui sebelumnya. Sedangkan yang dimaksudkan dengan kemampuan berpikir melalui penggunaan angka adalah kemampuan berpikir yang melibatkan kuantitas, hubungan matematika sederhana, yang melibatkan penggunaan operator aritmetika dasar seperti penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
(sumber : http://framework-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id/)

Berikut ini kami berikan Soal Pengetahuan Kuantitatif disertai PEMBAHASANNYA, dengan harapan dapat membantu mempersiapkan UTBK. 


Bisa juga download melalui link dibawah ini :

BACA JUGA 

Terima kasih, Semoga bermanfaat.

19.4.24

 Pengukuran Penalaran Matematika

Pengukuran terhadap kemampuan penalaran matematika dilakukan mengombinasikan berapa aspek berupa konten, proses kognitif dan konteks. Konten ukur menyasar pada aspek substantif domain konstruk ukur yang relevan dengan materi-materi yang diujikan. Proses kognitif menekankan pada proses mental yang melibatkan aspek kognitif individu untuk mengatasi sebuah permasalahan. Di dalam kaitannya dengan kemampuan numerasi, identifikasi terhadap proses kognitif dalam sebuah pengukuran kemampuan numerik dapat juga dilihat sebagai sebuah upaya melakukan formalisasi proses ini. Artinya, proses kognitif sebenarnya muncul dalam setiap proses pemecahan masalah kuantitatif namun seringkali tidak dijelaskan secara eksplisit sebagai domain kemampuan yang dilaporkan secara formal menjadi sebuah skor. Konteks adalah sesuatu yang membatasi sebuah informasi berdasarkan beberapa aspek seperti ruang lingkup, jangkauan waktu atau bidang yang ditekankan. Konteks adalah sebuah elemen penting yang membuat informasi lebih spesifik sehingga mudah dipahami dan dijabarkan lebih rinci.

Konten Pengukuran Penalaran Matematika

Konten pengukuran penalaran matematika pada UTBK 2023 akan melibatkan empat domain ukur yaitu:
1. Bilangan 
2. Pengukuran dan geometri, 
3. Ketidakpastian dan data, 
4. Aljabar. 
Semua konten ini sesuai dengan framework asesmen melalui AKM sehingga proses pengukuran penalaran matematika sejalan dengan arah kebijakan saat ini. 

Berikut ini kami berikan contoh Soal Penalaran Matematika disertai pembahasannya, dengan harapan dapat membantu mempersiapkan SNBT/UTBK. 

Atau bisa download Soal Penalaran Matematika dan pembahasannya bisa klik melalui Link berikut :

SOAL PENALARAN MATEMATIKA dan PEMBAHASANNYA (Paket 2)

Semoga bermanfaat.

DOWNLOAD SOAL PENALARAN MATEMATIKA DAN PEMBAHASANNYA (PAKET 2)

 Pengukuran Penalaran Matematika

Pengukuran terhadap kemampuan penalaran matematika dilakukan mengombinasikan berapa aspek berupa konten, proses kognitif dan konteks. Konten ukur menyasar pada aspek substantif domain konstruk ukur yang relevan dengan materi-materi yang diujikan. Proses kognitif menekankan pada proses mental yang melibatkan aspek kognitif individu untuk mengatasi sebuah permasalahan. Di dalam kaitannya dengan kemampuan numerasi, identifikasi terhadap proses kognitif dalam sebuah pengukuran kemampuan numerik dapat juga dilihat sebagai sebuah upaya melakukan formalisasi proses ini. Artinya, proses kognitif sebenarnya muncul dalam setiap proses pemecahan masalah kuantitatif namun seringkali tidak dijelaskan secara eksplisit sebagai domain kemampuan yang dilaporkan secara formal menjadi sebuah skor. Konteks adalah sesuatu yang membatasi sebuah informasi berdasarkan beberapa aspek seperti ruang lingkup, jangkauan waktu atau bidang yang ditekankan. Konteks adalah sebuah elemen penting yang membuat informasi lebih spesifik sehingga mudah dipahami dan dijabarkan lebih rinci.

Konten Pengukuran Penalaran Matematika

Konten pengukuran penalaran matematika pada UTBK 2023 akan melibatkan empat domain ukur yaitu:
1. Bilangan 
2. Pengukuran dan geometri, 
3. Ketidakpastian dan data, 
4. Aljabar. 
Semua konten ini sesuai dengan framework asesmen melalui AKM sehingga proses pengukuran penalaran matematika sejalan dengan arah kebijakan saat ini. 

Berikut ini kami berikan contoh Soal Penalaran Matematika disertai pembahasannya, dengan harapan dapat membantu mempersiapkan SNBT/UTBK. 

Atau bisa download Soal Penalaran Matematika dan pembahasannya bisa klik melalui Link berikut :

SOAL PENALARAN MATEMATIKA dan PEMBAHASANNYA (Paket 2)

Semoga bermanfaat.

10.4.24

Berikut ini kami berikan beberapa contoh soal Penalaran Matematika dan pembahasannya. Untuk kunci jawaban dan link pembahasan bisa dilihat di tiap akhir bagian soal.

Soal Penalaran Matematika

Teks berikut untuk soal No. 1 - 4.
Dua jenis pasir, yaitu pasir A dan pasir B, dituangkan secara terpisah sehingga membentuk kerucut. Radius alas kerucut pasir A selalu sama dengan tingginya, sedangkan radius alas kerucut B adalah dua kali tingginya. P1 adalah pusat alas tumpukan pasir A dan P2 adalah pusat alas tumpukan pasir B. Jarak antara P1 dan P2 adalah 10.
SOAL 1
Jika kedua jenis pasir tersebut dituangkan dengan laju volume yang sama maka   adalah ....
A. 
B. 
C. 
D. 
E. 

SOAL 2
Jika kedua jenis pasir dituangkan dengan laju volume yang sama maka  = ....
A. 
B.  
C. 
D. 
E. 

SOAL 3
Kedua jenis pasir terus dituangkan dengan laju volume yang sama sehingga kedua dasarnya bertemu di satu titik. Jarak antara P1 dan titik temu tersebut adalah ….
A. 
B. 
C. 
D. 
E. 

SOAL 4
Jika kedua jenis pasir tersebut dituangkan dengan laju volume yang sama dan diketahui   = 1 m (tinggi kerucut tumpukan pasir kedua), jarak antara kedua puncak tumpukan pasir adalah ….
A. 
B. 
C.  
D. 
E. 

Kunci Jawaban :
1. A
2. B
3. D
4. C


BACA JUGA :


Soal Penalaran Matematika dan Pembahasannya (Bagian 4)

SOAL PENALARAN MATEMATIKA (Bagian 3)

Berikut ini kami berikan beberapa contoh soal Penalaran Matematika dan pembahasannya. Untuk kunci jawaban dan link pembahasan bisa dilihat di tiap akhir bagian soal.

Soal Penalaran Matematika

Teks berikut untuk soal No. 1 - 4.
Dua jenis pasir, yaitu pasir A dan pasir B, dituangkan secara terpisah sehingga membentuk kerucut. Radius alas kerucut pasir A selalu sama dengan tingginya, sedangkan radius alas kerucut B adalah dua kali tingginya. P1 adalah pusat alas tumpukan pasir A dan P2 adalah pusat alas tumpukan pasir B. Jarak antara P1 dan P2 adalah 10.
SOAL 1
Jika kedua jenis pasir tersebut dituangkan dengan laju volume yang sama maka   adalah ....
A. 
B. 
C. 
D. 
E. 

SOAL 2
Jika kedua jenis pasir dituangkan dengan laju volume yang sama maka  = ....
A. 
B.  
C. 
D. 
E. 

SOAL 3
Kedua jenis pasir terus dituangkan dengan laju volume yang sama sehingga kedua dasarnya bertemu di satu titik. Jarak antara P1 dan titik temu tersebut adalah ….
A. 
B. 
C. 
D. 
E. 

SOAL 4
Jika kedua jenis pasir tersebut dituangkan dengan laju volume yang sama dan diketahui   = 1 m (tinggi kerucut tumpukan pasir kedua), jarak antara kedua puncak tumpukan pasir adalah ….
A. 
B. 
C.  
D. 
E. 

Kunci Jawaban :
1. A
2. B
3. D
4. C


BACA JUGA :


Soal Penalaran Matematika dan Pembahasannya (Bagian 4)

7.4.24

Berikut ini kami berikan beberapa contoh soal Penalaran Matematika dan pembahasannya. Untuk kunci jawaban dan link pembahasan bisa dilihat di tiap akhir bagian soal.

Soal Penalaran Matematika

Teks berikut untuk soal No. 1 - 3.
Kambing ditempatkan dalam kandang pada suatu halaman penuh rumput. Kandang berbentuk persegi panjang ABCD dengan panjang AB = 12 meter dan lebar AD = 9 meter. Kambing ditambatkan pada dinding AB dengan tali yang panjangnya t meter. Pangkal tali ditambatkan pada dinding AB di titik P berjarak  x  meter dari titik sudut A.

SOAL 1
Jika diketahui bahwa 0 < t < 6 meter, daerah merumput kambing akan maksimal jika ….
A. t/2 ≤ x ≤ 6 + t/2
B. 6 - t ≤ x ≤ 12 - t
C. t/2 ≤ x ≤ 6 + t
D. t ≤ x ≤ 6 + t
E. t ≤ x ≤ 12 - t

SOAL 2
Misalkan AP = x = 3 dan panjang tali untuk kambing pertama adalah t meter, t ≤ 9. Kambing kedua ditempatkan dalam kandang diikat dengan tali yang ditambatkan ke titik Q di dinding BC. Peternak kambing perlu meyakinkan bahwa kedua kambing tidak bertemu dan berebut rumput. Jika BQ = 6, panjang tali untuk kambing kedua tidak boleh lebih dari ... meter.
A. 
B. 
C. 
D. 
E. 

SOAL 3
Misalkan tali kambing pertama ditambatkan di titik A dan tali kambing kedua di titik C. Panjang tali pertama adalah t meter, dengan 6 ≤ t ≤ 9. Jika panjang tali kambing kedua adalah maksimal sehingga kedua kambing tidak bertemu, jumlah luas daerah merumput kedua kambing akan mencapai nilai minimum untuk t = .... 
A. 6
B. 7
C. 7,5
D. 8,5
E. 9,5

Kunci Jawaban :
1. E
2. B
3. C

Lihat PEMBAHASAN  

BACA JUGA :

PEMBAHASAN SOAL PENALARAN MATEMATIKA (Bagian 1)

PEMBAHASAN SOAL PENGETAHUAN KUANTITATIF (Bagian 1)

SOAL PENALARAN MATEMATIKA (Bagian 2)

Berikut ini kami berikan beberapa contoh soal Penalaran Matematika dan pembahasannya. Untuk kunci jawaban dan link pembahasan bisa dilihat di tiap akhir bagian soal.

Soal Penalaran Matematika

Teks berikut untuk soal No. 1 - 3.
Kambing ditempatkan dalam kandang pada suatu halaman penuh rumput. Kandang berbentuk persegi panjang ABCD dengan panjang AB = 12 meter dan lebar AD = 9 meter. Kambing ditambatkan pada dinding AB dengan tali yang panjangnya t meter. Pangkal tali ditambatkan pada dinding AB di titik P berjarak  x  meter dari titik sudut A.

SOAL 1
Jika diketahui bahwa 0 < t < 6 meter, daerah merumput kambing akan maksimal jika ….
A. t/2 ≤ x ≤ 6 + t/2
B. 6 - t ≤ x ≤ 12 - t
C. t/2 ≤ x ≤ 6 + t
D. t ≤ x ≤ 6 + t
E. t ≤ x ≤ 12 - t

SOAL 2
Misalkan AP = x = 3 dan panjang tali untuk kambing pertama adalah t meter, t ≤ 9. Kambing kedua ditempatkan dalam kandang diikat dengan tali yang ditambatkan ke titik Q di dinding BC. Peternak kambing perlu meyakinkan bahwa kedua kambing tidak bertemu dan berebut rumput. Jika BQ = 6, panjang tali untuk kambing kedua tidak boleh lebih dari ... meter.
A. 
B. 
C. 
D. 
E. 

SOAL 3
Misalkan tali kambing pertama ditambatkan di titik A dan tali kambing kedua di titik C. Panjang tali pertama adalah t meter, dengan 6 ≤ t ≤ 9. Jika panjang tali kambing kedua adalah maksimal sehingga kedua kambing tidak bertemu, jumlah luas daerah merumput kedua kambing akan mencapai nilai minimum untuk t = .... 
A. 6
B. 7
C. 7,5
D. 8,5
E. 9,5

Kunci Jawaban :
1. E
2. B
3. C

Lihat PEMBAHASAN  

BACA JUGA :

PEMBAHASAN SOAL PENALARAN MATEMATIKA (Bagian 1)

PEMBAHASAN SOAL PENGETAHUAN KUANTITATIF (Bagian 1)